my last words

disaat merana, memikul beban dalam keputusasaan

mendengar bisik-bisik hampa dalam jurang kemunafikan

merasakan getaran-getaran kejujuran dalam sebuah kebohongan

mencari arti sebuah hidup karena tercipta kematian

aku berjalan, berhenti, berlari, kemudian mencari lagi

hanya karena ku tak mampu berpaling dan menjalani

semua yang ada dan tertulis kemudian berakhir

kau adalah jalan menuju surga, sebelum akhirnya ku terjembab di neraka

kau adalah cerita sebelum tidur, ketika akhirnya menjadi cerita sesudah mati

kau bukan kenangan, bukan memori, bukan masa lalu

tapi kau adalah hari esok, ketika hari kemarin adalah mimpi

Tuhan memang tidak pernah memberi apa yang kupinta, tapi Tuhan selalu memberi apa yang kubutuhkan

dan bila akhirnya ku melepasmu, bukan berarti kau bukan kebutuhanku

namun bila Tuhan memberiku kembali padamu, apakah aku sesuatu yang kau pinta?

kembalilah kesini, karena langitku pudar akan mentarinya

mentari yang dulu pernah dan selalu menerangi

sudi kah bila langit yang dulu cerah, kini menjadi abu-abu, sebelum akhirnya pudar menjadi hitam?

keterbatasan dan perbedaan telah kutempa

namun kau selalu ada di relungku, tanpa tanda kutip sedikitpun

.... ajari aku melupakanmu

**********

finished actually.
how how how?
anjing demi Tuhan gue ngakak sendiri bacanya. what the hell is going on me so I could write a slut like this?
hehehe. don't judge me. gue nggak pernah berpikiran macem-macem, so calm down.
anjrit yang terakhir dalem tuh padahal. 'tell me how to forget you."
ssssshit. omg that's so true. tell me how to forget you, when finally I miss you and I can't have you. anymore.
belakangan ini gue kayak kena psikis sindrom.
iya. sering ngerusak diri sendiri. entah kenapa, itu bisa bikin gue bahagia. walaupun itu salah.
the best thing of life is when you could find yourself when you're missing.
dan sekarang, gue kayak kehilangan jati diri. lupa siapa gue sebenernya, dan lakuin apapun yang bisa dilakuin.
is it... weird enough?
please banget, gue pengen berhenti. tapi semenjak depresi & terlalu banyak problem, i've been gave up.
gue nyerahin semuanya sama fate. sama takdir, tanpa berusaha sedikitpun.
dan ujung-ujungnya jadi sableng sendiri. oh please, thumb down.

siapa sih yang bisa ngertiin gue?
siapa sih yang masih peduliin gue?
siapa sih yang mau dengerin gue?

setiap hari gue ulang pertanyaan itu, walaupun gue gapernah nemuin jawaban pastinya.
dan gue ngulang kata-kata itu sampe gak ada artinya lagi. enough.
tapi gue bahagia sama hidup gue.
walaupun gak sebahagia seminggu yang lalu. ups...
iya. dunia gue kayak diputer balik. gak ngerti deh kenapa.
yang jelas kayak lo lagi main di padang rumput yang cool banget scenery-nya, sebelum beberapa saat kemudian lo jatuh di jurangnya.
kayak gitu. sumpah. serius.
yaudah.. i deserved to move on like what they've said before.
meskipun saya kadang suka tidak yakin haha.
yaudahsihjalaninaja.
sekarang cuma bisa.. nunggu :/

For him I'd smile when he's happy kiss him when he's sad... try to be the perfect girl and calm him when he's mad hold his hand to make him strong and say he's right when I know he's wrong.

thankyou and goodbe iyel, RIP 26-01-09